Rabu, 13 Oktober 2010

Osifikasi Tulang (Proses Pembentukan Tulang)


            

A.“Bentuk Kartilago Saat Janin”

Osifikasi atau yang disebut dengan proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas.



B.“ Perkembangan Prosteum”

Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Mula-mula pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah

C.“Tulang Kompak Berkembang”

Bersamaan dengan proses osifikasi ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini.


D.“Pusat Osifkasi Sekunder”

Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang atau rongga medula. Pada proses osifikasi ini disebut juga Pusat Osifikasi sekunder atau penulangan sekunder.

E.“Cakram Epifise”

Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise.


F.“Tulang Spons”

Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.

Osteoblas akan membentuk sel tulang dari dalam keluar (konsentris) sehingga terbentuk sistem Havers. Di sekeliling sel-sel tulang terbentuk protein yang akan mengisi dan membentuk matriks tulang. Melalui aliran darah akan di tambahkan kapur (CaCo3) dan fosfat (Ca3(PO4)2) sehingga matriks tulang menjadi keras.

4 komentar:

  1. hehehe,,, iya andrew,, w pengen ng'bantu org lewat blok,, tolong d'bantu jg y??

    BalasHapus
  2. salam kenal dina :)
    informsi yang kamu tulis bermanfaat sekali
    thanks..

    BalasHapus